syariat agama juga. Tetapi beberapa waktu terakhir ini,
segelintir wanita berhijab malahan menghadirkan fenomena negatif dengan memakai
hijab tetapi konsisten memanfaatkan busana ketat serta tambah menonjolkan
bagian-bagian badan yg selayaknya ditutupi. Beberapa dari mereka maka menamai
fenomena itu dengan sebutan “Jilboobs” dengan sebutan lain memakai jilbab
tetapi dengan kemeja menonjolkan sisi dada.
Lulu El Hasbu, seseorang ahli fesyen hijab, coba share
pengalaman bab aturan berhijab yg baik. “Jilbab itu kan sistem, benar-benar gak
dapat segera sama sesuai syariah. Tetapi apabila di sialm itu, apabila udah
berani serta mantap berjilbab, artinya perlu juga belajar peraturan. Semisal,
gak bisa gunakan busana terlampau ketat, tdk bisa yg membuat badan. Saya juga
dahulu prosesnya gunakan hijab pelan-pelan.
Yg terang, kata Lulu lagi, seseorang wanita muslim yg dapat
berhijab perlu banyak belajar peraturan hadis serta al quran. “Sering-sering
juga datang ke pengajian, disana kan dapat share sama wanita yg udah lebih dulu
berhijab. Hijab itu tidak hanya fesyen, tetapi juga ada aturannya. Gak bisa
transparan, gak bisa ketat. Kalopun gunakan busana yg agak nempel, disiasati
dengan menutupinya dengan jilbab yg panjang serta menutupi badan, ” ungkap
Lulu.
Andaikan benar-benar fenomena Jilboobs ini marak terakhir,
Lulu menilai kemungkinan cuma digagas oleh segelintir pemula yg belum mendalami
makna berhijab yg kenyataannya. “Atau kemungkinan cuma biar mode serta kondang
saja. Jadi ngumpulin foto-foto orang yg gak di kenal, maka mengunggah foto-foto
mereka, ” kata yang miliki lini pakaian Elhasbu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar